BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kita sebagai mahasiswa/i yang mempelajari Bahasa Indonesia
diharuskan menguasai materi-materi yang dipelajari salah satu materi yang harus
kita kuasai adalah paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan
gagasan. Syarat dalam paragraf yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar
kalimat paragraf terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi , dan paragraf
penutup.
Paragraf pembuka yang baik akan menjadi tolak ukur pengembangan
tulisan berikutnya. Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali dari mana
seorang penulis akan mengembangkan gagasannya.
Jenis-jenis paragraf terbagi atas 3 jenis : Paragraf deduktif,
Paragraf Induktif, dan Paragraf campuran (variatif). Tehnik pengembangan
paragraf yaitu :Kausalitas, analogi, perbandingan-pertentangan,
deduktif-induktif, klimaks-antiklimaks, sudut pandang, proses, dan generelasi
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan paragraph ?
2. Fungsi dari paragraf ?
3. Syarat paragraf ?
4. Unsur-unsur paragraf ?
5. Macam-macam paragraf
beserta klasifikasinya ?
1.3
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui fungsi dari paragraf
2. Untuk mengetahui macam macam paragraf
3. Dapat memahami paragraf tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan
kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang
berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Fungsi
paragraf, adalah sebagai berikut ini:
- Yang
pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk
suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun
secara logis dalam suatu kesatuan.
- Yang
kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
- Yang
ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
- Yang
keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
- Yang
kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.
2.3 Syarat – Syarat Paragraf
1). Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang
membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema
tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu
hal saja.
2). Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan
hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu
paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat
yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah
paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata
kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).
3). Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
2.4 Macam-Macam Unsur-Unsur Paragraf
1. Topik / gagasan
utama
Topik atau gagasan utama adalah unsur yang
paling penting karena unsur inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan
paragraf. Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah atau gagasan pengarang yang
ingin disampaikan kepada para pembacanya.
Unsur ini juga yang
menjadi pembahasan di dalam sebuah paragraf. Jadi, kika ingin mengerti tentang
isi keseluruhan paragraf tersebut, temukanlah gagasan utamanya. Oleh karena
itu, sebelum menulis sebuah paragaraf tentukan terlebih dahulu topik atau
gagasan utamanya.
2. Kalimat utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah
kalimat utama. Kalimat ini adalah kalimat yang mengandung gagasan utama yang
diletakan secara tersirat. kalimat utama merupakan sebuah kalimat yang bersifat
umum. Hal ini dikarenakan agar bisa dikembangkan kemabali dengan kalimat –
kalimat penjelas.
Setiap paragraf
memiliki satu atau dua kalimat utama. Letaknya pun berbeda – beda, ada yang
diletakan di awal paragraf, akhir paragraf, tengah paragraf, dan awal dan akhir
paragraf.
Contoh:
Kalimat utama di awal
paragraf (Paragraf Deduktif)
Soto racikan bu Inah
sangat lezat dan nikmat. Kuahnya terasa sangat istimewa karena memakai kaldu
ayam. Tak seperti soto lainnya yang biasa menggunakan tulang ayam, soto bu Inah
menggunakan daging ayam yang sangat banyak. Soto bu Inah juga menggunakan mie
bihun buatan sendiri yang sangat enak. Dia juga selalu menambahkan sayuran di
dalam soto racikannya.
Kalimat utama di tengah
paragraf (Paragraf Ineratif)
Untuk mencapai kebahagian
membutuhkan uang. Agar terhindar dari penyakit juga membutuhkan uang. Bahkan
untuk mati pun membutuhkan uang. Oleh sebab itu, uang menjadi hal yang sangat
berharga pada saat ini. Tanpa uang kita tidak bisa membeli kebutuhan hidup.
Bahkan orang – orang rela melakukan perbuatan kejahatan untuk mendapakan
uang.
Kalimat utama di akhir
paragraf (Paragraf Induktif)
Tanaman kunyit bisa
digunakan sebagai tanaman obat, yaitu untuk menyembuhkan penyakit – penyakit
seperti tifus, mag, dan lain – lain. Selain sebagai tanaman obat, kunyit juga
dipakai sebagai penyedap rasa dalam makan. Makanan yang diberi campuran kunyit
akan memberikan kesan asam sehingga makanan menajadi nikmat dan lezat. Bahkan
kunyit juga diguanakan sebagai bahan pewarna alami yang tanpa efek samping.
Kunyit digunakan untuk memberikan warna kuning pada makanan atau tekstil. Oleh
karena itu, tanaman kunyit sangat bermanfaat bagi manusia.
Kalimat utama di awal
dan akhir paragraf (Paragraf Campuran)
Ikan arwana merupakan
ikan idola bagi para pecinta ikan hias. Ikan ini memiliki tubuh yang panjang
dan indah seperti naga. Tubuh tersebut memiliki sisik yang indah dan beraneka
ragam, ada yang berwarna merah, hitam, dan perak. Ikan ini bergerak dengan
sangat tenang dan anggun. Tetapi jika sudah melihat mangsanya, dia akan sangat
agresif. Kecantikan ikan ini tidak hanya terletak pada tubuhnya saja, tetapi
juga pada siripnya. Bagian ini akan mengibas dengan indahnya jika dia berenag.
Oleh karena itu, Banyak peghobi ikan hias yang mencintai ikan ini.
3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung adalah kalimat yang
mengandung gagasan – gagasan penjelas. Kalimat ini berfungsi untuk menguatkan
atau mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara memberikan
data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.
Kalimat – kalimat ini
harus saling terhubung secara koherence
atau padu, sehingga tercipta sebuah paragaraf yang baik dengan satu kesatuan
ide.
4. Transisi
Agar menjadi sebuah paragraf yang padu,
kalimat – kalimat di dalam paragraf disusun dengan menggunakan transisi atau
konjungsi. Ada dua macam konjungsi yang biasa digunakan, yaitu konjungsi antar
kalimat dan konjungsi intra kalimat.
Konjungsi intra kalimat
adalah kata sambung yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat.
Contohnya adalah “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain – lain.
Konjungsi antar kalimat
adalah konjungsi yang menghubungkan antara kalimat – kalimat yang ada di dalam
paragraf. Contohnya adalah “Lagi pula”, “Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”,
“Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.
5. Penegas
Unsur yang terakhir adalah penegas. Unsur
ini tidak terlalu penting di dalam sebuah pargraf karena tidak semua paragraf
memiliki penegas. Fungsi dari penegas ini adalah untuk menambah daya tarik
sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas
atau pengulang gagasan utama
4). Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan
tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat
pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan 4 hal,
antara lain:
1) Penyusunan kalimat topik,
2) Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
3) Pengembangan detail-detail penjelas yang
tepat, dan
4) Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan
alat-alat lain di dalam paragraf.
5). Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus
disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
1) pola runtunan waktu,
2) pola uraian sebab akibat,
3) pola perbandingan dan pertentangan,
4) pola analogi,
5) pola daftar, dan
6) pola lain.
2.5 Macam –Macam Paragraf
1). Eksposisi
Berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging
sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor
daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai
70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
2). Argumentasi
Bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/
bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia
belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah
dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa
anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk
mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak
kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah
di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
3). Deskripsi
Berisi gambaran
mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa
atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni
dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.
Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus
hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih,
dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4). Persuasi
Karangan ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap
bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai
cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya
adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama
anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana
kemanusian dan saling mencintai.
5). Narasi
Karangan ini berisi
rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy
tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.
Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan
hanya ada dia.
2.5.1
Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya
1). Paragraf pembuka
Paragraf pembuka
biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka
:
Pemilu baru saja usai.
Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena
pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang
dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka
mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.
2). Paragraf penghubung
Paragraf penghubung
berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik,
paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang
bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3). Paragraf penutup
Paragraf penutup
biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk
eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup
:
Demikian proposal yang
kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME
serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
2.5.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat
utama
1) Paragraf deduktif
Paragraf deduktif
ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan
pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf
deduktif :
Kemauannya sulit untuk
diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan
dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2) Paragraf induktif
Paragraf induktif
ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan
uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf
induktif :
Semua orang menyadari
bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi
kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat.
Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif danefisien.
3) Paragraf campuran
Paragraf campuran
ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat
utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf
campuran :
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun
yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.5.3 Macam-macam paragraf berdasarkan isi
1) Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi
ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf
deskripsi :
Dari balik tirai hujan
sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi
basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut
basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping
dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang
tenang dan penuh pesona.
2) Paragraf proses
Paragraf proses
ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat
dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau
proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3) Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah
paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu
pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat
sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu
kesatuan gagasan. Namun dari pembahasan yang telah kami buat dapat disimpulkan
bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh satu kesatuan gagasan, tetapi dapat
berupa dua gagasan atau lebih dengan memenuhi syarat yaitu kesatuan dan kepaduan
paragraf.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam
penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah disepakati,
karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.
3.3 Daftar Pustaka
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/macam-macam-unsur-unsur-paragraf-lengkap.html
Waluyo, Herman J.
1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
Wiyanto, Asul.
2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.
Wahyu R.N, Tri.
2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Depdiknas. 2002.
Kamus Besar Bahsa IndonesiaEdisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar