Pages

Senin, 16 November 2015

Perbedaan Topik,Tema,dan Judul

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

        Sehari – hari kita mengenal istilah tema , topik dan judul dalam pembuatan sebuah karangan baik itu dalam bahasa indonesia maupun bahasa asing . tema dan topik sangat dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan awal sebelum benar – benar menulis karena tema dan topik sebagai acuan dalam pengambilan data – data untuk di tuangkan ke sebuah tulisan . Tema dan topik juga berperan untuk pembatas agar sebuah tulisan tidak melenceng dari apa yang diinginkan dan menghasilkan sebuah karangan yang diinginkan oleh sang penulis tersebut.

    Sedangkan judul bisa diartikan sebagai ujung tombak sebuah karangan karena dengan judul yang menarik minat pembaca akan menimbulkan rasa penasaran dan di ingin mencoba membaca hasil karya tersebut walaupun belum mengetahui secara persis apa isi karangan tersebut. Tapi dengan judul yang menarik maka secara tidak langsung sebuah karangan tersubut seperti menarik orang untuk membacanya dan mengetahui apaisi karangan tersbut . Ke serasian antar 3 pokok tulisan ini (tema , topik , judul) sangat lah penting untuk mencapai sebuah karangan/tulisan yang baik dan menarik.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian topik, syarat pembuatan topik, cara membatasi topik, sumber topic dan manfaat pembatasan topik?
2.      Apa pengertian tema dan sumber tema?
3.      Apa pengertian judul, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan judul, ciri-ciri judul dan pembagian judul?
4.      Apa perbedaan antara topik, tema dan judul?
1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian topik, syarat pembuatan topik, cara membatasi topik, sumber topik dan manfaat pembatasan topik Untuk mengetahui pengertian tema dan sumber tema
2.      Untuk mengetahui pengertian tema dan sumber tema
3.      Untuk mengetahui pengertian judul, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan
judul, ciri-ciri judul dan pembagian judul
                                                                                                                                                     4.      Untuk mengetahui perbedaan antara topik, tema dan judul 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Topik

A. Definisi Topik
     
      Menurut kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2007:1207) arti kata topik adalah “pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dan sebagainya. Topik dapat juga disebut sebagai bahan pembicaraan / hal yang menarik perhatian umum akhir-akhir ini”. Sumber lain menyatakan ” The topic is the main idea, or the subject, in a piece of writing ” (www.wikianswers.com, 2009). Dengan demikian bila disebut topik penelitian dapat diartikan bebas sebagai pembicaraan atau ide utama yang menarik perhatian umum akhir-akhir ini dalam penelitian.
     
     Topik juga dapat didefinisikan sebagai hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan, atau bisa disebut juga topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya ilmiah. Topik yang masih bersifat awal tersebut kemudian difokuskan dengan cara membuatnya lebih sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.
     
     Topik berasal dari bahasa Yunani:topoi adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
    
     Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.


B. Topik yang baik

Syarat topik yang baik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu :
1. Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu sesuai dengan :
- Bidang keahlian.
- Bidang studi yang didalami.
- Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu   kegiatan ilmiah.
- Bidang kerja atau profesi.
- Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
- Temuan yang pernah diteliti.
- Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
- Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
- Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
- Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.

2. Bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
- Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
- Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
- Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
- Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
- Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
- Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:

1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.

2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.

C. Pembatasan Topik
     
     Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.

1. Fungsi pembatasan topik
A. Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
B. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.

2. Cara membatasi Topik
A. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
B. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
C. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.

D. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.


2.2 TEMA

A. Definisi Tema
     
     Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
   
     Secara etimologis, kata “tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti “sesuatu yang telah diuraikan. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi. Tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
    
     Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka karangan.

B. Ciri-ciri Tema
1. Dalam novel dan cerpen, biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
2. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak yang bertentangan satu sama lain,bagaimana cerita diselesaikan.
3. Tema dapat dikesankan melalui peristiwa, kisah, suasana, dan unsur kemanusiaan yang terdapat dalam cerita, plot cerita, perwatakan dalam sebuah cerita.
4. Jelas gagasan pokok dan tujuannya.
5. Gagasan pokok rinci.
6. Rincian diurutkan secara logis.

C. Syarat Tema yang baik, adalah :

1. Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

D. Sumber-Sumber Mendapatkan Tema

   Sumber-sumber untuk menulis sebuah tema datangnya bisa lewat mana saja , kapan saja, dan dimana saja antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Sumber pengalaman kita ataupun orang lain.
2. Sumber-sumber pengamatan.
3. Sumber-sumber imajinasi.
4. Dan hasil dari penalaran kita.


2.3 JUDUL

A. Definisi Judul

     Merupakan perincian atau jabaran dari topik yang diberikan untuk bahasan atau karangan. Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi atau maksud dari buku tersebut. Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Ada yang mendefinisikan judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniaturisi bahasan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

B. Fungsi Judul ,yaitu :

1. Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk  membaca isinya.
3. Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
4. Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.

C. Syarat Judul yang baik, yaitu :

1. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
2. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan
anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian
penting dari tema tersebut).
3. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga (calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau (calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah
tidak menarik lagi.
 4. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.
5. Harus bebentuk frasa.
6. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
7. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
8. Menarik perhatian.
9. Logis.
10. Sesuai dengan isi.

D. Judul Dibagi Menjadi Dua, Yaitu :

1. Judul langsung.
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.

2. Judul tak langsung.
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

2.4 Perbedaan Topik, Tema dan Judul
Perbedaan antara topik, tema dan judul adalah sebagai berikut (Mutaqodaswaja: 2013) :
A.Tema
 -  Tema tidak dapat dijabarkan menjadi rincian tema
 -  Mengandung permasalahan yang lebih jelas & terarah
 -  Telah menggambarkan sudut pandang, tujuan dan maksud penulis
B.Topik
  -  Topik dapat dijabarkan menjadi rincian topik.
  -  Umum
  -  Belum menggambarkasudut pandang penulis       
C. Judul
  -  Judul tidak harus sama dengan topik
  -  Spesifik
  -  Mengandung permasalahan yang lebih jelas & terarah

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai salah satu unsur terpenting dalam membuat karya ilmiah, tema, topik, dan judul merupakan hal yang harus diperhatikan dalam membuat karya tulis. Karena, tema, topik, dan judul merupakan sesuatu yang mendasar.
Topik atau masalah adalah pokok pembicaraan. Tema (bahasa Yunani : thithenai) adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita dan telah diuraikan. Judul adalah identitas dari jiwa seluruh karya tulis yang bersifat menjelaskan diri, menarik perhatian dan terkadang menentukan lokasi.

3.2 Saran
Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidah penulisan tema, topik, dan judul. Diharapkan pembaca dapat membuat tema, topik, dan judul yang baik dan benar. Setidaknya dengan memahami pembahasan makalah penulis kali ini, pembaca menjadi paham bagaimana cara membuat tema, topik, dan judul dengan baik dan sisitematis dan mengerti apa saja syarat-syarat penyusunan tema, topik, dan judul agar didapat suatu karya yang baik dan benar, serta menghindari kekeliruan penentuan. 

3.3 Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-tema-topik-dan-judul
Sudjana, Nana. 1995. Tuntutunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Algensido
Asy’ari. Imam. 1984. Petunjuk Tekhnis Menulis Nakah Ilmah. Surabaya : Usaha Nasional
http://eennuu.blogspot.com/2011/11/makalah-bahasa-indonesia-topik-tema-dan
http://sharingmahasiswa.blogspot.com/2013/02/pokok-pembahasan-apa-pengertian-topik.html

1 komentar:

  1. topik secara tegas dinyatakan dalam setiap esai, laporan, cerita atau novel, tema-tema tidak secara langsung dinyatakan, melainkan diasumsikan oleh pembaca, dari karya karena mudah dikenali.

    BalasHapus